Minggu, 13 Desember 2015

tugas Manajemen Operasi


  Tugas Manajemen Produksi/Operasi
Setiap lelmbaga tentu saja dalam menjalankan kegiatannya selalu diusahakan secara efisien. Apabila perusahaan yang mencari laba biasanya selalu berusaha memaksimumkan labanya. Oleh karena itu, setiap pemecahan masalah produksi atau operasi yang ada harus mendukung usaha ini. Dalam menjalankan operasinya suatu perusahaan harus menganut prinsip ekonomis, yaitu dengan pengorbanan tertentu diusahakan untuk mencapai hasil atau untuk yang sebesar-besarnya atau untuk mencapai hasil tertentu diusahakan dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Berhubungan pasar bersifat buyers market, yang berarti pasar dikuasai oleh konsumen, maka prinsip ekonomi kedualah yang lebih banyak digunakan. Bagaimana menghasilkan barang atau jasa tertentu, dengan kualitas tertentu, dengan pengobanan atau biaya yang sekecil mungkin. Tujuannya agar produk dapat dijual dengan harga yang murah sehingga memperkuat posisi persaingan perusahaan dipasar. Untuk lembaga-lembaga tertentu, kadang-kadang prinsip ekonomi kedua lebih sering digunakan, misalnya BKKBN diberi dana yang sudah tertentu jumlahnya agar dapat memperoleh akseptor KB sebanyak mungkin.
Cara mengusahakan efisiensi kerja dilakukan dengan menggunakan bantuan ilmu pengetauhuan yang lain, misalnya matematika, statiska, riset operasional, dan akuntansi. Hasilnya dituangkan dalam berbagai macam kegiatan yang dihadapi oleh suatu lembaga, yaitu masalah positioning atau masalah penentuan posisi lembaga, masalah design, dan masalah .
a.    Penentuan Posisi Lembaga
Penentuan posisi lembaga dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan suatu lelmbaga serta aktivitas yang dilakukannya tidak asal jalan saja. Keberadaannya tepat mengenai sasaran atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat berjalan secara ekonomis. Untuk menyelesaikan masalah ini, dilakukan pengambilan keputusan pada bidang penentuan posisi atau sering disebut dengan positioning decision.  Keputusan ini antara lain pemilihan strategi  berproduksi, menentukan produk(barang atau jasa) apa yang akan dimiliki oleh hasil kegiatan lembaga itu. Misalnya, jika harus ditentukan apakah itu rumah sakit umum, khusus untuk mata, khusus untuk jantung, atau kekhususan yang lain. Selain itu, apakah apakah akan mengutamakan pada kebersihannya dan kedisiplinan meskipun, meskipun tarifnya mahal, atau akan mengutamakan fungsi sosialnya, atau memiliki misi keagamaan. Contoh lain suatu rumah makan apakah akan memiliki daya tarik suatu masakan yang khas saja, atau justru kelengkapan macam masakan itu yang akan menjadi daya tarik utama, apakah suasana lesehan atau suasana self serfice yang membedakannya dari rumah makan lain.

b.    Masalah desain
Masalah kedua adalah masalah desain, yaitu peracangan fasilitas-fasilitas produksi atau operasi yang kan digunakan. Pengatasan masalah ini dilakukan dengan pengambilan keputusan di bidang rancang bangun atau design decision. contoh dari krputusan ini adalah perencanaan letak pabri, macam proses operasi dan teknologi yang digunakan, merencankan kapasitas mesin yang akan dipasang, perencanaan bangunan, perncanaan tata ruang (layout), dan perencanaan lingkungan kerja.

c.    Masalah Operasional
Masalah ketiga adalah masalah operasional, yang timbul pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan dengan mengambil keputusan di bidang opersional atau sering disebut operating decision. Contoh dari masalah ini adalah menentukan berapa banyaknya barang barang yang akan dihasilkan pada tahun ini, berapa banyaknya persediaan bahan baku, barang setengah jadi, bagaimana menjadwal kerja para karyawan, pengawasan kualitas, pembagian kerja harian, dan pengawasan biaya produksi.
Dalam manajemen operasi, proses pengambilan keputusan dapat dijelaskan pada Gambar 1.3. berdasarkan masalah yang ada, dikumpulkan data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Data yang terkumpul dianalisis, baik secara kuantitatif maupun kulitatif. Analisis menggunakan bantuan berbagai metode analisis yang terdapat pada bidang-bidang pengetahuan lain, seperti matematika, statistika, akuntansi, riset operasional, dan lain-lain.  Hasil analisis data berupa beberapa alternatif pemecahan masalah dan harus dipilih dicoba diterapkan. Apabila sesuai, maka terus dilaksanakan. Akan tetapi, jika belum sesuai diulangi lagi dari tahap sebelumnya.
Kekurangan dalam tahap pengambilan keputusan terjadi karena pemilihan alternatif yang kurang tepat, ada alternatif pemecahan lainyang belum dicantumkan, analisisnya yang kurang cermat, atau datanya yang tidak sesuai atau menyesatkan.

1.    Masalah-Masalah yang Dihadapi Dalam Produksi dan Operasi
Sesuai dengan kegiatan yang dilakukannya, suatu lembaga selalu menghadapi persoalan yang harus dipecahkan. Persoalan itu banyak sekali, tidak mungkin dibahas satu demi satu. Kita dapat mengelompokkan dalam beberapa masalah seperti berikut ini :
1.             Pemilihan strategi produksi
2.             Pemilihan dan perencanaan macam barang yang akan dihasillkan.
3.             Perencanaan kualitas.
4.             Pemilihan teknologi yang akan digunakan.
5.             Perencanaan proses.
6.             Pengukuran kerja.
7.             Perencanaan kapasitas pabrik.
8.             Perencanaan letak pabrik.
9.             Perencanaan Layout pabrik.
10.              Perencanaan bangunan pabrik
11.              Perencanaan pengangkutan barang dalam pabrik.
12.              Sistem informasi produksi.
13.              Forecasting.
14.              Perencanaan luas produksi barang dalam pabrik.
15.              Pembuatan master schedule
16.              Manajemen persediaan.
17.              Materials requirement palnning.
18.              Jadwal kegiatan pabrik.
19.              Jadwal proyek.
20.              Pengawasan kualitas
21.              Pengawasan biaya produksi.
Masalah pertama sampai dengan ketiga dapat diatasi dengan positioning decision, masalah ke-4 sampai ke-12 diatasi dengan design decision, serta masalah ke-13 sampai ke-21 diatasi dengan operating decision.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar