Tugas
Manajemen Produksi/Operasi
Setiap lelmbaga
tentu saja dalam menjalankan kegiatannya selalu diusahakan secara efisien.
Apabila perusahaan yang mencari laba biasanya selalu berusaha memaksimumkan
labanya. Oleh karena itu, setiap pemecahan masalah produksi atau operasi yang
ada harus mendukung usaha ini. Dalam menjalankan operasinya suatu perusahaan
harus menganut prinsip ekonomis, yaitu dengan pengorbanan tertentu diusahakan
untuk mencapai hasil atau untuk yang sebesar-besarnya atau untuk mencapai hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Berhubungan pasar
bersifat buyers market, yang berarti
pasar dikuasai oleh konsumen, maka prinsip ekonomi kedualah yang lebih banyak
digunakan. Bagaimana menghasilkan barang atau jasa tertentu, dengan kualitas
tertentu, dengan pengobanan atau biaya yang sekecil mungkin. Tujuannya agar
produk dapat dijual dengan harga yang murah sehingga memperkuat posisi
persaingan perusahaan dipasar. Untuk lembaga-lembaga tertentu, kadang-kadang
prinsip ekonomi kedua lebih sering digunakan, misalnya BKKBN diberi dana yang
sudah tertentu jumlahnya agar dapat memperoleh akseptor KB sebanyak mungkin.
Cara
mengusahakan efisiensi kerja dilakukan dengan menggunakan bantuan ilmu
pengetauhuan yang lain, misalnya matematika, statiska, riset operasional, dan
akuntansi. Hasilnya dituangkan dalam berbagai macam kegiatan yang dihadapi oleh
suatu lembaga, yaitu masalah positioning atau
masalah penentuan posisi lembaga, masalah design,
dan masalah .
a. Penentuan
Posisi Lembaga
Penentuan posisi
lembaga dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan suatu lelmbaga serta
aktivitas yang dilakukannya tidak asal jalan saja. Keberadaannya tepat mengenai
sasaran atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta dapat berjalan secara
ekonomis. Untuk menyelesaikan masalah ini, dilakukan pengambilan keputusan pada
bidang penentuan posisi atau sering disebut dengan positioning decision. Keputusan ini antara lain pemilihan strategi berproduksi, menentukan produk(barang atau
jasa) apa yang akan dimiliki oleh hasil kegiatan lembaga itu. Misalnya, jika
harus ditentukan apakah itu rumah sakit umum, khusus untuk mata, khusus untuk
jantung, atau kekhususan yang lain. Selain itu, apakah apakah akan mengutamakan
pada kebersihannya dan kedisiplinan meskipun, meskipun tarifnya mahal, atau
akan mengutamakan fungsi sosialnya, atau memiliki misi keagamaan. Contoh lain
suatu rumah makan apakah akan memiliki daya tarik suatu masakan yang khas saja,
atau justru kelengkapan macam masakan itu yang akan menjadi daya tarik utama,
apakah suasana lesehan atau suasana self
serfice yang membedakannya dari rumah makan lain.
b. Masalah
desain
Masalah kedua
adalah masalah desain, yaitu peracangan fasilitas-fasilitas produksi atau
operasi yang kan digunakan. Pengatasan masalah ini dilakukan dengan pengambilan
keputusan di bidang rancang bangun atau design
decision. contoh dari krputusan ini adalah perencanaan letak pabri, macam
proses operasi dan teknologi yang digunakan, merencankan kapasitas mesin yang
akan dipasang, perencanaan bangunan, perncanaan tata ruang (layout), dan
perencanaan lingkungan kerja.
c. Masalah
Operasional
Masalah ketiga
adalah masalah operasional, yang timbul pada saat proses produksi sudah
berjalan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan dengan mengambil keputusan di
bidang opersional atau sering disebut operating
decision. Contoh dari masalah ini adalah menentukan berapa banyaknya barang
barang yang akan dihasilkan pada tahun ini, berapa banyaknya persediaan bahan
baku, barang setengah jadi, bagaimana menjadwal kerja para karyawan, pengawasan
kualitas, pembagian kerja harian, dan pengawasan biaya produksi.
Dalam manajemen
operasi, proses pengambilan keputusan dapat dijelaskan pada Gambar 1.3.
berdasarkan masalah yang ada, dikumpulkan data yang sesuai dengan masalah yang
dihadapi. Data yang terkumpul dianalisis, baik secara kuantitatif maupun
kulitatif. Analisis menggunakan bantuan berbagai metode analisis yang terdapat
pada bidang-bidang pengetahuan lain, seperti matematika, statistika, akuntansi,
riset operasional, dan lain-lain. Hasil
analisis data berupa beberapa alternatif pemecahan masalah dan harus dipilih
dicoba diterapkan. Apabila sesuai, maka terus dilaksanakan. Akan tetapi, jika
belum sesuai diulangi lagi dari tahap sebelumnya.
Kekurangan dalam
tahap pengambilan keputusan terjadi karena pemilihan alternatif yang kurang
tepat, ada alternatif pemecahan lainyang belum dicantumkan, analisisnya yang
kurang cermat, atau datanya yang tidak sesuai atau menyesatkan.
1. Masalah-Masalah
yang Dihadapi Dalam Produksi dan Operasi
Sesuai dengan
kegiatan yang dilakukannya, suatu lembaga selalu menghadapi persoalan yang
harus dipecahkan. Persoalan itu banyak sekali, tidak mungkin dibahas satu demi
satu. Kita dapat mengelompokkan dalam beberapa masalah seperti berikut ini :
1.
Pemilihan strategi produksi
2.
Pemilihan dan perencanaan macam barang
yang akan dihasillkan.
3.
Perencanaan kualitas.
4.
Pemilihan teknologi yang akan digunakan.
5.
Perencanaan proses.
6.
Pengukuran kerja.
7.
Perencanaan kapasitas pabrik.
8.
Perencanaan letak pabrik.
9.
Perencanaan Layout pabrik.
10.
Perencanaan bangunan pabrik
11.
Perencanaan pengangkutan barang dalam
pabrik.
12.
Sistem informasi produksi.
13.
Forecasting.
14.
Perencanaan luas produksi barang dalam
pabrik.
15.
Pembuatan master schedule
16.
Manajemen persediaan.
17.
Materials
requirement palnning.
18.
Jadwal kegiatan pabrik.
19.
Jadwal proyek.
20.
Pengawasan kualitas
21.
Pengawasan biaya produksi.
Masalah
pertama sampai dengan ketiga dapat diatasi dengan positioning decision, masalah ke-4 sampai ke-12 diatasi dengan design decision, serta masalah ke-13
sampai ke-21 diatasi dengan operating
decision.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar